TEKNOLOGI Informasi DAKWAH
Permasalahan
pokok penelitian ini adalah bagaimana peran Teknologi Dakwah Muhammadiyah (Studi
Analisis pada Mubalig Muhammadiyah di
kota Ambon). Dari masalah pokok tersebut
penulis membagi menjadi dua sub masalah, yakni bagaimana kondisi kompetensi mubalig Muhammadiyah di kota Ambon, dan
bagaimana mubalig Muhammadiyah menggunakan teknologi dakwah di kota
Ambon. Dari kedua sub masalah tersebut membuktikan bahwa semakin tinggi
kredibilitas mubalig Muhammadiyah menerapkan pola komunikasi empati dan
partisipatori semakin efektif peningkatan daya serap mad’u, semakin
canggih penggunaan software dan hardware dalam
mendesain materi dakwah semakin tinggi pula peningkatan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik mad’u.
Penelitian ini
bercorak kualitatif yang berangkat dari perspektif fenomenologi induktif
melalui pendekatan dakwah dan komunikasi. Lokasi penelitian ini berpusat di
kota Ambon. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori Haberman dan Milles dengan
cara penyajian data, pengorganisasian data, koleksi data, dan verifikasi data. Kajian ini berkesimpulan bahwa para ilmuan dakwah dan
komunikasi di Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara telah menawarkan beberapa strategi
dakwah dan komunikasi melalui paradigma bahwa untuk mengimbangi potensi
informasi negatif, maka mubalig perlu memiliki kompetensi komunikasi empatik,
parsipatoris, dan kredibilitas pemanfaatan teknologi dakwah. Joseph DeVito
mengungkapkan bahwah peran teknologi komunikasi sangat efektif sebagai
perpanjangan panca indra mubalig. Talcott Parson juga menyimpulkan bahwa jika salah satu
sub sistem masyarakat tidak berfungsi
sebagaimana mestinya maka bisa berdampak negatif dalam interaksi sosial di
tengah masyarakat. Begitupula kesimpulan Ali Mahfuz\ bahwa kredibilitas mubalig sangat menentukan daya serap mad’u
dari prilaku ketidakberaturan menuju keteraturan. Penelitian ini memperkuat ketiga pandangan tokoh tersebut bahwa sistem
informasi dakwah bisa berjalan dengan baik jika mubalig profesional menerapkan
komunikasi empati, parsipatori, dan kredibilitas penerapan teknologi dakwah
sebagai perpanjangan panca indra mubalig.
Tujuan penelitian ini berusaha membangun kerangka teori
dakwah dan komunikasi untuk mengungkap secara ilmiah peran kompetensi mubalig
Muhammadiyah di kota Ambon dalam menerapkan teknologi dakwah, untuk mencegah
dominasi isu negatif yang berkembang di tengah realitas sosial keagamaan di
kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semakin tinggi kredibilitas
mubalig Muhammadiyah menggunakan teknologi dakwah melalui pola komunikasi
empati, komunikatif, dialogis, partipatoris, semakin tinggi pula peningkatan
daya serap mad’u di kota Ambon. Implikasi kajian ini bagi warga Muhammadiyah di
kota Ambon, praktisi mubalig, dan lembaga akademik khususnya jurusan dakwah dan
komunikasi sebagai teori pengembangan Komunikasi Penyiaran Islam pada Perguruan
Tinggi Islam di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar