PUASA
MEMBANGUN RASA MENINGKATKAN PRODUKSI PENJUALAN
PADA PT.
PADI MAS PRIMA
Saya mulai tulisan ini dengan ayat al-Hujurat ayat; 13 yang kontennya hubungan dalam perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya dalam bekerja untuk meningkatkan produksi penjualan semen pada PT. Padi mas sebagai distribusi semen tonasa diperlukan spirit ta'rifu (hubungan timbal balik). terjemahnya kurang lebih sebagai berikut;
Terjemahnya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Ayat itu mengandung 3 pokok Pembahasan:
1.
Tanggung Jawab
2.
Rasa Syukur
3.
Menjadi pekerja yang
profesional
Kita adalah manusia. Kita diciptakan
Tuhan untuk bekerja. Melalui pekerjaan itulah kita diharapkan dapat mengubah
hidup, nasib, dan kondisi kita menjadi lebih baik. Karena itu bekerja
dengan sepenuh hati adalah bagian dari pekerjaan kita secara profesional.
Mengacu pada hal diatas maka sebaiknya kita mengambil tanggung jawab kita
sebagai mana pekerjaan kita, tidak memikir kan seberapa besar dan kecilnya, dan
juga seberapa banyak hasil yang kita dapat kan dari pekerjaan itu. Ini
dilakukan karena sebenarnya kita juga tidak bisa mengelak dari tanggung jawab
yang telah kita ambil jauh sebelum kita memutus kan untuk berkecimpung di
pekerjaan itu sendiri,jadi dengan ada nya tanggung jawab yang besar dari diri
kita maka dengan sendiri’a kita pasti akan mendapat kan hasil dan motivasi yang
lebih cemerlang untuk kedepan nya.
Kita pasti akan dimintai beberapa hal
yaitu seperti?? Tanggung jawab dan kemampuan kita untuk memberi jawaban
mengenai bagaimana dan berapa lama waktu yang kita perlu kan untuk menempuh
suatu pekerjaan. Tidak ada pekerjaan di dunia ini yang mau membiarkan dan
melepaskan kita dari tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab pekerjaan yang
kita kerjakan selama ini. Dan jika kita senantiasa melakukan pekerjaan kita
dengan dua hal tadi maka kita akan merasa puas, senang dan berhasil, sehingga
kita bisa hidup lebih tenang dan nyaman untuk kedepan nya. Bisa dibilang kita
akan menjadi seseorang yang berhasil dan selalu nyaman dan tentram dalam
menjalani kehidupan.
Jadi marilah kita bersama sama untuk
meningkat kan rasa tanggung jawab dan rasa ingin maju kita terhadap suatu
pekerjaan yang sedang dan yang akan kita lakukan sekarang maupun nanti. Agar
kita bisa meningkat kan lagi SDM yang sudah tertanam di dalam diri kita dan
untuk memajukan sistem kerja kita di zaman yang semakin modern ini. Mungkin ini
saja yang dapat saya tulis kan pada edisi kali ini, semoga ini bisa menjadi
motivasi dan pembelajaran kita semua. Mari kita terapkan rasa penuh tanggung
jawab kepada suatu pekerjaan yang mungkin selama ini kita lalai atau diabaikan,
termasuk dosa dalam agama.
Karena
dalam ajaran agama Islam bahwa Allah menginginkan kita untuk bekerja dan berbisnis.
Kata “do
business” yang dipakai dalam ayat ini merupakan jenis kata perintah
dengan ketegasan akan kemauan si pembicara. Modus Imperatif dipakai untuk
memberikan perintah atau permintaan, dan mempertegas kemauan. Bila anda intim
dengan Allah tetapi tidak bekerja, saya mau yakinkan bahwa anda tidak dalam
100% kehendak Allah.
Tanggung
jawab merupakan sebuah karakter yang mengikuti sebuah pekerjaan. Responsibility
means : Reliability and thrustworthiness, suatu karakter yang dapat
diandalkan dan dipercaya.
Sebuah
artikel menuliskan tentang karakter reliability (dapat diandalkan) "to the
world, you might be one person, but to one person, you might be the world".
Allah sangat menghargai pribadi yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya.
Ia berkata kepada hamba yang menghasilkan 10 mina "Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil,
karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota" (Luk 19:17).
Sebaliknya, tidak ada tempat di surga juga di perusahaan manapun untuk mereka
yang tidak dapat diandalkan dan bertanggung jawab.
Albert
Einstein (1879-1955) pernah mengatakan, "The price of greatness is
responsibility"( harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).
Tanggung jawab dan kesetiaan adalah karakter ilahi. Karakter ini lahir karena
kebiasaan atau tindakan yang diulang terus menerus. Latihan untuk bertanggung
jawab dalam perkara kecil merupakan ujian besar untuk menentukan masa depan
anda. Firman Tuhan mencatat;
“Karena mata TUHAN menjelajah
seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati
(loyal : setia) terhadap Dia” (2 Taw 16:9).
Allah
mencari orang setia dan bertanggung jawab untuk memberikan keunggulan
dalam pekerjaannya. Selamat bertanggung jawab. Allah akan mengangkat Anda
menjadi manusia yang dibutuhkan orang. Menurut
Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju,
dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai
dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat
diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam
keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan
bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan
perusahaannya.
Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian,
perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan
siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap
tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja
menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara
hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang
serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan
yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek
evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang
direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar
terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan
sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam
mengambil keputusan. Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai
keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang,
sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or
institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap
yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem
orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka
bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos
kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja
atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai
baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas
(Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas
kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan
memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih
amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan
antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja
berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
·
Orientasi ke masa depan, yaitu segala
sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih
baik dari kemarin.
·
Menghargai waktu dengan adanya disiplin
waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
·
Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi
bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
ketekunan dan kesungguhan.
·
Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang
berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk
kedepan.
·
Persaingan sehat, yaitu dengan memacu
diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah
kreativitas diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak
tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer.
Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar