Jumat, 10 Agustus 2012

Puasa Tingkatkan Etos Kerja


PUASA MEMBANGUN RASA MENINGKATKAN PRODUKSI PENJUALAN
PADA PT. PADI MAS PRIMA

 
  
Saya mulai tulisan ini dengan ayat al-Hujurat ayat; 13 yang kontennya hubungan dalam perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya dalam bekerja untuk meningkatkan produksi penjualan semen pada PT. Padi mas sebagai distribusi semen tonasa diperlukan spirit ta'rifu (hubungan timbal balik). terjemahnya kurang lebih sebagai berikut;
Terjemahnya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.


Ayat itu mengandung 3 pokok Pembahasan:
1.    Tanggung Jawab
2.    Rasa Syukur
3.    Menjadi pekerja yang profesional

Kita adalah manusia. Kita diciptakan Tuhan untuk bekerja. Melalui pekerjaan itulah kita diharapkan dapat mengubah hidup, nasib, dan kondisi  kita menjadi lebih baik. Karena itu bekerja dengan sepenuh hati adalah bagian dari pekerjaan kita secara profesional. Mengacu pada hal diatas maka sebaiknya kita mengambil tanggung jawab kita sebagai mana pekerjaan kita, tidak memikir kan seberapa besar dan kecilnya, dan juga seberapa banyak hasil yang kita dapat kan dari pekerjaan itu. Ini dilakukan karena sebenarnya kita juga tidak bisa mengelak dari tanggung jawab yang telah kita ambil jauh sebelum kita memutus kan untuk berkecimpung di  pekerjaan itu sendiri,jadi dengan ada nya tanggung jawab yang besar dari diri kita maka dengan sendiri’a kita pasti akan mendapat kan hasil dan motivasi yang lebih cemerlang untuk kedepan nya.
Kita pasti akan dimintai beberapa hal yaitu seperti?? Tanggung jawab dan kemampuan kita untuk memberi jawaban mengenai bagaimana dan berapa lama waktu yang kita perlu kan untuk menempuh suatu pekerjaan. Tidak ada pekerjaan di dunia ini yang mau membiarkan dan melepaskan kita dari tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab pekerjaan yang kita kerjakan selama ini. Dan jika kita senantiasa melakukan pekerjaan kita dengan dua hal tadi maka kita akan merasa puas, senang dan berhasil, sehingga kita bisa hidup lebih tenang dan nyaman untuk kedepan nya. Bisa dibilang kita akan menjadi seseorang yang berhasil dan selalu nyaman dan tentram dalam menjalani kehidupan.
Jadi marilah kita bersama sama untuk meningkat kan rasa tanggung jawab dan rasa ingin maju kita terhadap suatu pekerjaan yang sedang dan yang akan kita lakukan sekarang maupun nanti. Agar kita bisa meningkat kan lagi SDM yang sudah tertanam di dalam diri kita dan untuk memajukan sistem kerja kita di zaman yang semakin modern ini. Mungkin ini saja yang dapat saya tulis kan pada edisi kali ini, semoga ini bisa menjadi motivasi dan pembelajaran kita semua. Mari kita terapkan rasa penuh tanggung jawab kepada suatu pekerjaan yang mungkin selama ini kita lalai atau diabaikan, termasuk dosa dalam agama.
Karena dalam ajaran agama Islam bahwa Allah menginginkan kita untuk bekerja dan berbisnis. Kata “do business” yang dipakai dalam ayat ini merupakan jenis kata perintah dengan ketegasan akan kemauan si pembicara. Modus Imperatif dipakai untuk memberikan perintah atau permintaan, dan mempertegas kemauan. Bila anda intim dengan Allah tetapi tidak bekerja, saya mau yakinkan bahwa anda tidak dalam 100% kehendak Allah.
Tanggung jawab merupakan sebuah karakter yang mengikuti sebuah pekerjaan. Responsibility means : Reliability and thrustworthiness, suatu karakter yang dapat diandalkan dan dipercaya.
Sebuah artikel menuliskan tentang karakter reliability (dapat diandalkan) "to the world, you might be one person, but to one person, you might be the world". Allah sangat menghargai pribadi yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Ia berkata kepada hamba yang menghasilkan 10 mina "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota" (Luk 19:17). Sebaliknya, tidak ada tempat di surga juga di perusahaan manapun untuk mereka yang tidak dapat diandalkan dan bertanggung jawab.
Albert Einstein (1879-1955) pernah mengatakan, "The price of greatness is responsibility"( harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab). Tanggung jawab dan kesetiaan adalah karakter ilahi. Karakter ini lahir karena kebiasaan atau tindakan yang diulang terus menerus. Latihan untuk bertanggung jawab dalam perkara kecil merupakan ujian besar untuk menentukan masa depan anda. Firman Tuhan mencatat;

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati (loyal : setia) terhadap Dia” (2 Taw 16:9).

Allah mencari orang setia dan bertanggung jawab untuk  memberikan keunggulan dalam pekerjaannya. Selamat bertanggung jawab. Allah akan mengangkat Anda menjadi manusia yang dibutuhkan orang. Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya.
Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).

Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan. Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.

Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).

Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:

·      Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
·      Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
·      Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
·      Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
·      Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.

Cara Menumbuhkan Etos Kerja :

1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)

Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar